Islam sebagai Kebutuhan Fitri Manusia terdiri dari
dimensi fisik dan non fisik. Dimensi non fisik, yaitu jiwa (psyche), fikiran
(ratio), dan rasa (sense). Rasa yang dimaksud adalah kesadaran manusia akan
kepatuhan (senseofethic), keindahan (senseofaesthetic), dan kebertuhanan
(senseoftheistic). Rasa kebertuhanan (senseoftheistic) adalah perasaan pada
diri seseorang yang menimbulkan keyakinan akan adanya sesuatu yang maha kuasa
di luar dirinya (transcendence) yang menentukan segala nasib yang ada.
Keyakinan akan adanya Tuhan di capai oleh manusia melalui tiga pendekatan,
yaitu:
a. Material experien ceofhumanity. Membuktikan adanya
Tuhan melalui kajian terhadap fenomena alam semesta.
b. Inner experien ceofhumanity. Membuktikan adanya
Tuhan melalui kesadaran bathiniyyah dirinya.
c. Spiritual experien ceofhumanity. Membuktikan Tuhan
di dasarkan pada wahyu yang di turunkan oleh Tuhan melalui Rasul-Nya. 2.
Sebab-sebab manusia perlu memeluk agama Manusia perlu memelukan agama sebab di
samping manusia memiliki berbagai kesempurnaan, manusia juga memiliki
kekurangan. Hal ini antara lain di gunakan oleh kata Al-Nafs menurut Quraish
Shihab. Bahwa dalam pandangan Al-Qur’an Nafs di ciptakan Allah dalam keadaan
sempurna yang berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan
keburukan, dan karena itu sisi dalam manusia inilah yang oleh Al-Qur’an
dianjurkan untuk di beri perhatian lebih besar. Sebagai mana firman Allah swt.
Yang berbunyi:ﻓﺠﻮﺮﻫﺎﻮﺗﻗﻭﻫﺎﻓﺎﻟﻬﻣﻬﺎﻮﻣﺎﺴﻭﻫﺎﻮﻧﻓﺲArtinya: “Demina serta demi
penyempurna ciptaan, Allah mengilhamkan kepadanya kefasikan dan ketaqwaan”.
(QS.Al-Syams:78) Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah
karena manusia dalam kehidupanya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik
yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam. Tantangan dari dalam
berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan setan. Sedangkan yang datang dari luar
dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang di lakukan manusia yang secara
sengaja berupa ingin memalingkan manusia dari Tuhan. Mereka dengan rela mengeluar
kabiaya, tenaga dan fikiran yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk
kebudayaan yang di dalamnya mengandung misi menjauhkan manusia dari Tuhan.
Allah berfirman dalam Al-Qr’ an SuratAl-Anfal: 36 Yang artinya: “sesungguh ya
orang-orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang)
dari jalan Allah”. (QS.Al-Anfal:36) Orang-orang kafir itu sengaja mengeluarkan
biaya yang tidak sedikit untuk mereka gunakan agar orang-orang mengikuti
keinginannya. Barbagai bentuk budaya, hiburan, obat-obat terlarang dan lain
sebaginya di buat dengan sengaja. Untuk itu, upaya membatasi dan membentengi
manusia adalah dengan mengajar mereka agar taat menjalankan agama
Godaan dan tantangan hidup demikian itu, saat ini
meningkat, sehingga uapaya mengagamakan masyarakat menjadi penting
3. Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah
kemanusian Islam adalah suatu system ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah
SWT, di turunkan kepada ummat manusia dengan wahyu melalui perantaraan Nabi
Muhammad saw. Sebagai agama yang datang dari Tuhan yang menciptakan manusia
sudah tentua jaran Islam akan selaras dengan fitrah kejadian manusia. Fitrah
dalam arti pembawaan asal manusia secara umum sejak kelahiran (bahkan sejak
awal penciptaan) dengan segala karakteristiknya yang masih bersifat potensial
atau masih berupa kekuatan tersembunyi yang masih perlu di kembangkan dan di
arahkan oleh ikhtiar manusia baik fitrah yang berkaitan dengan dimensifisik
atau non fisik, yaitu akal, nafsu, perasaan dan kesadaran (qalb) dan ruh.
Kenyataan bahwa manusia memiliki fitrah keagamaan tersebut buat pertamakali
ditegaskan dalam ajaran Islam. Yakni bahwa agama adalah kebutuhan fitrah
manusia sebelumnya. Manusia belum mengenal kenyataaan ini. Baru masa ini,
muncul beberapa orang yang menyerukan dan mempopulerkannya dalam keagamaan yang
ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi perlunya manusia memeluk
agama. Sebagai mana firman Allah yang berbunyi:
ﻓﺄﻗﻢﻭﺠﻬﻚﻠﻠﺪﻳﻦﺣﻧﻳﺎﻓﻄﺭﺓﺍﻟﻟﻪﺍﻟﺗﻰﻓﻄﺮﺍﻟﻧﺎﺲﻋﻠﻳﻬﺎ
Artinya: “Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia sesuai
dngan fitrah itu”. (QS.Ar-Rum:30). Adanya potensi fitrah agama yang terdapat
pada manusia tersebut dapat pula di analisis melalui istilah Ihsan yang di
gunakan Al-Qur’ an untuk menunjukan manusia. Mengacu kepada informasi yang di
berikan Al-Qur’an, Musa Asy’ ari sampai pada suatu kesimpulan, bahwa manusia
Ihsan adalah manusia yang menerima pelajaran dari tuhan tentang apa yang tidak
diketahuinya. Melalui uraian tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa dalam
diri manusia sudah terdapat potensi untuk beragama. Potensi beragama ini
memerlukan pembinaan, pengarahan, dan seterusnya dengan mengenal agama
kepadanya. Dengan arahan ajaran Islam, fitrah kemanusia anakan membawa manusia
ke arah kebaikan dan ke selamatan baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
4. Islam Sebagai Agama yang Lurus Islam merupakan
agama yang lurus karena islam sebagai hidayah (petunjuk) dalam kehidupan umat
manusia sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Baqarah : 38) “Nanti akan Aku
berikan kepadamu petunjuk (dalam menempuh kehidupan). Barang siapa yang
mengikuti petunjuk-Ku tersebut, niscaya mereka tidak akan di timpa rasa
khawatir dan takut (dalam kehidupan) dan tidak akan bersedih hati ”.
(Q.SAl-Baqarah:38)
A. Hidayah Allah untuk manusia Hidayah
secara istilah Islam berarti ‘Petunjuk yang di berikan oleh Allah pada
makhluk hidup agar mereka sanggup menghadapi tantangan kehidupan dan
menemukan solusi(pemecahan)‘ bagi persoalan hidup yang di hadapinya’. Oleh
karena itu hidayah merupakan alat bantu yang di berikan oleh Allah kepada
makhluk hidup untuk mempermudah menjalani kehidupannya
Ada 4 tingkat hidayah yang di berikan oleh
Allah swt. Kepada manusia, yaitu:
1) Hidayah ghariziyah (bersifat instinktif),
yaitu petunjuk untuk kehidupan yang di berikan oleh Allah swt. Bersamaan dengan
kelahiran berupa kemampuan untuk menghadapi kehidupan, sehingga sanggup untuk
bertahapan hidup (fungsi survival).
2) Hidayah hissiyyah (bersifat indrawi),
yaitu petunjuk berupa kemampuan indera dalam menangkap citra lingkungan hidup,
sehingga ia dapat menentukan lingkungan mana yang sesuai dengannya sehingga
menemukan kenyamanan dalam menjalani kehidupan secara fisikal (fungsi adaptif).
3) Hidayah aqliyyah (bersifat intelektual)
yaitu petunjuk yang di berikan oleh Allah swt.
Berupa kemampuan berfikir dan menalar, yaitu mengolah segala informasi yang di
tangkap melalui indera. Dengan kemampuan ini manusia memiliki kemampuan
mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga dapat memanipulasi dan mereka
yang salingkungan untuk menciptakan kemudahan, kesejahteraan dan
kenyamanan hidupnya (fungsi developmental atau pengembangan hidup).
4) Hidayah diniyyah (berupa ajaran agama)
yaitu petunjuk yang di berikan Allah swt. Kepada
manusia berupa ajaran-ajaran praktis untuk di terapkan dalam meniti kehidupan
secara individual dan menata kehidupan secara komunal, bersama-sama orang lain,
sehingga manusia mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan hakiki dan ketenangan
batin dalam menjalani kehidupannNYA.
Hidayah ketiga dan ke empat ini hanya di berikan
kepada umat manusia dengan kedua jenis hidayah inilah manusia berbeda
dengan makhluk hidup lainnya. Dengan hidayah aqliyyah (kemampuan
intelektual), manusia menjadi berbeda secara signifikan bila di bandingkan
dengan binatang (demikian juga dengan jin dan malaikat). Dan
dengan hidayah diniyyah (petunjuk agama), manusia dapat meningkatkan
spirituallitasnya dan mencapai ketingkat yang lebih tinggi dari malaikat sekali
pun
b. ISLAM, Satu-satunya
hidayah diniyyah
Untuk membimbing manusia dalam meniti dan menata
kehidupan, Allah menurunkan agamanya sebagai pedoman yang harus dijadikan
referensi dalam menetapkan setiap keputusan, dengan jaminan ia akan terbebas
dari segala kebingungan dan kesesatan. Firman Allah yang terjemahannya: “Nanti
akan Aku berikan kepadamu petunjuk (dalam menempuh kehidupan). Barang siapa
yang mengikuti petunjuk-Ku tersebut, niscaya mereka tidak akan di timpa rasa
khawatir dan takut (dalam kehidupan) dan tidak akan bersedih
hati”.(Q.SAl-Baqarah:38). Dan Allah swt. Menegaskan bahwa satu-satunya hidayah
yang benar yang Iaridhoi itu adalah agama islam.“Sesungguhnya agama disisi
Allah hanyalah ISLAM”.“ Pada hari ini Aku lengkapkan bagimu agama mu dan Aku
sempurnakann hikmat-Ku kepadamu. Dan Aku ridhoi Islam sebagai agamamu.
c. Agama islam,
dapat berperan dan berfungsi bagi manusia yang dapat dikembangkan oleh setiap
individu, sebagai berikut:
1. Pemberi makna bagi perbuatan manusia.
2. Alat control bagi perasaan dan emosi.
3. Pengendali bagi hawa nafsu yang terus berkembang.
4. Pemberi reinfor cement (dorongan
penguat) terhadap kecenderungan berbuat baik pada manusia.
5.Penyeimbang bagi kondisi psikis yang berkembang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar