download serba-serbi aneka konten

Breaking

Sabtu, 19 Januari 2019

SISTEM PENDINGINAN PADA MESIN INDUK




A.   Mesin Penggerak Kapal MT. CONCERTINA
Mesin penggerak utama yang digunakan pada kapal MT. CONCERTINA adalah mesin diesel 2 tak. Motor diesel 2 tak adalah motor diesel yang setiap 2 langkah torak atau 1 putaran poros engkol akan dihasilkan oleh 1 usaha/tenaga untuk memutar poros engkol.
Langkah-langkah tersebut
1.    Langkah I
Torak bergerak dari TMB menuju TMA, pada 500 sebelum dan sesudah TMB terjadi proses pengeluaran udara dan pengisian udara terjadi pada 350 sebelum dan sesudah TMB kemudian udara yang masuk dimampatkan (dikompresikan).
2.    Langkah II
100 sebelum TMA s/d 100 sesudah TMA dikabutkan minyak bahan bakar sehingga terjadilah pembakaran/ledakan idi dalam ruang kompresi. Torak bergerak dari TMA menuju TMB  sebagai langkah usaha sepanjang 1300 yang bertenaga untuk memutar poros engkol.
Dibandingkan dengan motor diesel 4 tak maka pada motor diesel 2 tak disimpulkan bahwa proses/langkah pemasukan udara dan langkah pembuangan gas bekas pembakaran disatukan dalam proses pembilasan. Secara teori perhitungan maka motor diesel 2 tak berharap diesel 4 tak dengan ukuran dan langkah torak yang sama dan waktu
yang sama akan dihasilkan daya yang lebih besar yaitu 2 kalinya. Tetapi proses pembilasan serta proses pembakaran bahan bakar di dalam silinder tidak sempurna dibanding motor diesel 4 tak sehingga daya yang didapat hanyalah antara 1,6 s/d 1,8 kalinya.                                                                

yang sama akan dihasilkan daya yang lebih besar yaitu 2 kalinya. Tetapi proses pembilasan serta proses pembakaran bahan bakar di dalam silinder tidak sempurna dibanding motor diesel 4 tak sehingga daya yang didapat hanyalah antara 1,6 s/d 1,8 kalinya.













Gambar 1. Langkah kerja pada motor diesel 2 tak

B.   System Pembilasan pada Motor Diesel 2 Tak
1.    Type System Pembilasan
Seperti kita ketahui bahwa pada motor diesel 2 tak pembilasan gas buang oleh udara tidak menghasilkan pembilasan yang maksimum di mana masih terdapatnya sisa-sisa gas pembakaran di dalam ruang silinder akan mengakibatkan tidak/kurang sempurnanya bahan bakar sehingga pemakaian bahan bakar yang boros tiap HP jam maka oleh beberapa maker/ pabrik pembuat mesin telah di design beberapa type system pembilasan antara lain:
a.    Pembilasan melintang/ Cross scavenging atau direct scavenging
b.    Pembilasan memutar/ Loop scavenging
c.    Pembilasan membalik/ Reverse scavenging
d.    Pembilasan memanjang/ Uniflow scavenging
2.    Sistem Pembilasan yang Paling Unggul
Diantara beberapa sistem pembilasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembilasan memanjang/ uniflow scavenging dapat dianggap yang terbaik dengan alasan:
a.    Udara pembilasan bergeak 1 kali sedangkan type yang lain 2 kali.
b.    Udara pembilasan bergerak atau mengalir dari bawah ke atas sehingga pembilasan mencapai lebih dari 90% karena tidak adanya sudut-sudut mati.




























Gambar 2. Macam-macam Pembilasan pada Motor Diesel 2 Tak
C.   Pentingnya Pendinginan pada Mesin Induk
Telah diketahui bahwa suatu usaha akan menimbulkan energi dan dari energi tersebut ada yang dinamakan tenaga. Tenaga tersebut digunakan untuk memutar poros baling-baling dan diteruskan ke baling-baling. Dari proses tersebut maka timbullah suatu panas. Listrik menjaga agar panas yang terjadi tidak melampaui batas, maka dilakukan pendinginan.
Apabila panas tersebut dibiarkan maka akan berakibat kerusakan. Kerusakan yang diakibatkan panas tersebut antara lain merusak dinding ruang bakar, kerusakan katup-katup, torak dan kemacetan cincin torak. Dan kerusakan tersebut akan mengakibatkan jalannya mesin induk tidak maksimal. Pendinginan merupakan kebutuhan tetapi juga ditinjau dan segi pemanfaatan energi panas, karena energi panas yang diserap dalam pendingin tersebut hendaklah sekecil-kecilnya dan diusahakan temperature silindernya yang optimal.
Jadi pengertian pendinginan adalah usaha di mana untuk menjaga supaya temperature di dalam mesin induk stabil.
Pada pembakaran yang terjadi di dalam mesin induk kapal mencapai temperatur yang sangat tinggi yaitu mencapai 1.5000C. Karena proses tersebut terjadi berulang-ulang maka pada dinding silinder, kepala silinder, piston, katup dan beberapa bagian lainnya menjadi panas, sehingga pada minyak lumas terutama yang membasahi dinding silinder akan menguap dan akhirnya terbakar bersamaan dengan bahan bakar. Karena ini pada mesin induk kapal yang mempunyai temperature yang tinggi maka perlulah bagian-bagian mesin tersebut mendapat pendinginan agar mesin induk temperaturnya sesuai dengan kekuatan material dan kondisi operasi agar tetap baik.
Kekuatan material tersebut akan menurun sejalan dengan naiknya temperatur, maka agar temperature ini stabil maka perlu adanya pendinginan.

D.   Fungsi Pendinginan pada Mesin Induk
Fungsi pendinginan pada mesin induk adalah untuk mencegah berkurangnya kekuatan material dan perubahan-perubahan bentuk dari bagian mesin induk kapal, karena adanya panas yang timbul secara terus menerus dari mesin induk, maka sering terjadi kerusakan yang selanjutnya mesin induk tidak dapat bekerja sebaik-baiknya.
Bila panas tidak diambil dan tidak didinginkan dengan sebaik-baiknya, maka akan menyebabkan mesin menjadi rusak.
Oleh karena itu perlu adanya suatu pendinginan untuk mencegah kerusakan-kerusakan daripada bagian, motor-motor itu. Meskipun demikian suhu dan bagian-bagian mesin tetap dijaga dalam batas-batas sehingga bagian-bagian mesin dapat bekerja dengan baik.

E.   Bagian mesin Induk yang Perlu Didinginkan
Bagian dimaksud dengan pendinginan ialah lewatnya bahan pendingin ke dalam bagian-bagian mesin induk yang sedang beroperasi. Bagian-bagian yang perlu didinginkan antara lain:
1.    Cylinder Jacket
Pada pendinginan ini air pendingin menggunakan sistem tertutup. Pada suhu 450 – 560 C air masuk ke dalam tiap-tiap silinder. Pada pendinginan ini air pendingin masuk dari bawah mesin induk kemudian ke atas, yang dimaksudkan dalam hal ini bila air pendingin masuk melalui bagian dari atas sehingga mengakibatkan retaknya silinder. Air pendingin mengelilingi silinder dan keluar ke lubang pembuangan dengan suhu + 600C.
2.    Torak
Untuk mendinginkan torak (piston) menggunakan media minyak lumas. Minyak lumas dari sump tank oleh pompa hisap melewati saringan saringan tekan masuk ke mesin. Minyak lumas mengalir melewati metal duduk ke shaft main engine. Dengan lubang yang ada minyak lumas masuk ke batang engkol sampai ke piston head, minyak lumas disemprotkan dan menyebar hingga mengenai dinding piston bagian dalam untuk mendinginkan piston. Sebagian minyak lumas jatuh melumasi batang engkol, sebagian keluar melalui lubang-lubang pelumasan yang ada pada piston. Dengan melalui ring oli minyak lumas ke atas untuk melumasi antara piston dan cylinder liner. Setelah proses pendinginan dan pelumasan minyak lumas jatuh ke carter dan kembali ke sump tank.
3.    Injector (Pengabut Bahan Bakar)
Karena di sekitar injector panas akibat berhubungan langsung dengan ruangan pembakaran. Dalam sistem ini dipakai sistem terbuka di mana air sesudah mendinginkan injector terus keluar.
Perlunya pendingin alat-alat pengabut bila lubang injectornya sempit, maka alat pengabut yang terkena suhu pembakaran yang tinggi menjadi terlalu panas sehingga timbul pembentukan arang kokas, sehingga minyak lumas ini bisa masuk secara langsung ke bagian yang terkena panas.



4.    Katup Gas Buang
Pada katup gas buang, media pendingin dengan menggunakan air. Perlunya pendinginan pada katub gas buang agar katub tidak terlalu panas yang disebabkan suhu pada gas buang akibat pembakaran. Katup gas buang dapat berwarna hitam pekat disebabkan pada penyemprotan kurang tepat sheingga bahan bakar tidak terbakar secara sempurna. Sebagian dan bahan bakar tersebut belum terbakar sehingga keluar lewat cerobong masih belum terbakar sebelumnya. Pembakaran yang tidak sempurna tersebut juga dapat disebabkan penyemprotan injector yang terlalu rendah dan kurangnya udara karena kebocoran gas dari katup gas buang.
5.    Cylinder Head
Pada cylinder head media pendingin menggunakan air. perlunya pendingin pada cylinder head karena merupakan bagian yang langsung berhubungan dengan pembakaran. Apabila cylinder head tidak didinginkan maka akan menimbulkan keretakan.
6.    Poros Engkol
Pada poros engkol, media pendingin yang digunakan adalah pelumas. Karena gerakan dan poros engkol yagn bekerja secara berpuar yang menyebabkan bahan atau material menjadi panas maka perlu didinginkan agar tidak terjadi kerusakan.

F.    Sistem Air Pendingin Mesin Induk
Agar mesin diesel dapat bekerja terus-menerus dengan aman dan awet, maka panas yang diterima oleh komponen-komponen mesin diesel misalnya silinder liner, silinder kepala, klep gas buang dipindahkan/diserahkan kepada zat pendingin. Ada beberapa pilihan untuk zat pendingin, tetapi dengan berbagai pertimbangan untuk motor diesel kapal dipilih air tawar sebagai media pendingin. Selama mesin diesel bekerja memerlukan pendinginan.
Selain panas yang ditimbulkan oleh hasil pembakaran bahan bakar, panas juga ditimbulkan akibat pergesekan antara 2 logam, misalnya poros terhadap metalnya, ring-ring torak terhadap liner, kepala silang terhadap peluncurannya. Logam-logam tersebut pada suhu yang tinggi akan cepat aus. Oleh karena itu panas yang terkandung harus dipindahkan ke media pendingin.
1.    Sistem air laut pendingin untuk cooler fresh water dan minyak pelumas
Sistem pendingin mesin induk dengan air laut biasa disebut dengan sistem pendinginan terbuka karena air laut yang digunakan untuk mendinginkan fresh water dan minyak pelumas mesin langsung dibuang kembali ke laut.
Adapun cara kerja dari pendinginan ini adalah:
Air laut dihisap oleh pompa air laut melalui kotak masuk (a) yang letaknya serendah mungkin pada olengan tetap yang berada di bawah garis permukaan air. Pada pelayaran dangkal kotak air masuk (a)A ditutup yang dipakai adalah kotak masuk air atas (b). agar di pelayaran dangkal lumpur dan pasir tidak masuk ke dalam pompa.
Air laut dipompa sebelumnya melewati filter terlebih dahulu, kemudian menuju ke pendingin minyak lumas air tawar kemudian air laut.

Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar berikut:

Gambar 3. Sistem pendinginan dengan air laut

2.    Sistem Pendingin Mesin Induk dengan Air Tawar
Sistem pendinginan main engine dengan menggunakan air tawar sering juga disebut sistem pendinginan tertutup karena air tawar yang telah digunakan didinginkan kembali dengan air laut dan kemudian digunakan kembali secara berkelanjutan. Adapun cara kerja dari sistem pendingin adalah:
Pompa air tawar menghisap air tawar dari cooler yang sebelumnya telah melewati filter, kemudian masuk ke dalam mesin induk.
Setelah itu air pendingin yang panas kemudian didinginkan di dalam cooler dengan media air laut. Dan kemudian kembali dihisap oleh pompa air tawar. Setelah melewati mesin induk air tawar akan berkurang maka biasanya ditambahkan air tawar pada penampungan air tawar (F.W. Expantion Tank). Suhu air tawar yagn masuk ke dalam mesin pada umumnya + 400 C dan yang keluar + 650 C. Sedangkan suhu maksimum air tawar yang masuk adalah + 450 C.
Untuk keterangan lebih jelas silahkan lihat gambar 4.













Gambar 4. Sistem Pendinginan Mesin Induk Air Tawar (tertutup)




3.    Gambar Sistem Air Pendingin Mesin Induk













Gambar 5. Sistem Air Pendingin Mesin Induk

Keterangan:
  1. Sea Chest (kotak masuk bawah)
  2. Sea Chest (kotak masuk atas)
  3. Filter
  4. Pompa air laut
  5. Pompa air tawar


G.   Sistem Minyak Lumas Pendingin Mesin Induk
Pada instalasi mesin terutama mesin diesel, sistem pelumas adalah sangat vital sehingga bila sampai terjadi pelumasan yang tidak sempurna, akan mengakibatkan kerusakan yang sangat fatal.
1.    Fungsi Pelumasan Bagi Motor Diesel
a.    Memperkecil koefisien gesek yang terjadi sehingga bagian-bagian yang saling bergesekan tidak menjadi aus, motor bekerja lebih lancar dan suara motor akan lebih halus.
b.    Mendinginkan bagian-bagian motor yang saling bergesekan (ring-ring torak terhadap silinder liner, poros-poros terhadap metal/bantalan-bantalannya, kepala silang terhadap pelurusnya) selanjutnya panas yang terkandung dalam minyak diserahkan ke air laut pendingin dalam L.O. Cooler.
c.    Membersihkan bagian-bagian dalam diri mesin (jelaga, bermacam-macam metal sediment) yang selanjutnya akan ditahan difilter/strainer atau dibersihkan di dalam L.O. Purifier/ Separator.
2.    Cara Kerja
Pendinginan dengan minyak lumas adalah pendinginan dengan minyak lumas sambil melumasi piston-piston dan bagian bawah dan pada piston. Adapun cara kerja dari sistem ini adalah:
Minyak lumas dan L.O sump tank melewati filter hisap dan dihisap oleh pompa. Minyak lumas masuk ke L.O. Cooler untuk didinginkan oleh air laut selanjutnya melewati filter tekan masuk ke mesin induk. Setelah dipakai oleh mesin induk minyak lumas jatuh ke karter kemudian masuk ke sump tank. Apabila minyak lumas kotor dibersihkan di separator yang dihisap oleh pompa roda gigi. Sebelum minyak masuk ke separator sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu dengan uap LO Heater Tank, setelah minyak bersih lalu kembali ke sump tank dan dihisap oleh Pompa Hisap. Untuk melumasi dan mendinginkan mesin induk, begitu seterusnya. Untuk lebih jelas lihat gambar:










Gambar 6. Sistem Pendingin Minyak Lumas



Keterangan:
a.    L.O Cooler                                   f.  Sump Tank
b.    Mesin Induk                                g.  L.O. Stotrage Tank
c.    Pompa Minyak Lumas              h. Separator
d.    Filter Hisap                                  i.  Pompa Roda Gigi
e.    Filter Tekan                                 j.  L.O. Heating Tank
3.    Perawatan terhadap minyak lumas dalam sistem
Minyak pelumas dalam sistem dijaga:
a.    Jumlah/volumenya, jika sewaktu jaga ternyata kurang segera ditambah untuk tidak cepat menjadi encer dan menghitam.
b.    Viscositas/kekentalan apabila sudah terlalu encer/jam kerjanya sudah habis agar segera diganti yang baru.
c.    Jangan sampai tercampur dengan air tawar/air laut ataupun bahan bakar/solar. Tercampur dengan air mengakibatkan terjadinya proses korosi. Tercampur dengan bahan bakar mengakibatkan turunnya kadar kekentalan sehingga hilangnya filmminyak dan metal-metal akan segera hancur.
4.    Gejala-gejala/indicator bahwa minyak pelumas sudah menjadi rusak dan tidak boleh dipakai lagi.
a.    Minyak pelumas sistem berwarna keputih-putihan seperti susu dimungkinkan tercampur dengan air tawar, agar diperiksa keadaan silinder liner (mungkin ada kebocoran) atau air tawar pendingin injector atau untuk kapallama agar diberikan sistem teleskop pendingin torak.
b.    Minyak pelumas sistem berwarna kehijau-hijauan seperti lumpur cair, dimungkinkan tercampur dengan air laut, agar diperiksa got kamar mesin mungkin banjir dan masuk ke L.O sump tank atau periksa L.O Cooler mungkin bocor.
c.    Minyak pelumas dalam sump tank terlalu banyak, tetapi encer dan berbau solar, agar diperiksa pengabut bahan bakar/injector yang mungkin bocor pada nozzlenya selanjutnya minyak tidak terbakar dan mengalir ke kotak engkol ditarik oleh scrap oil ring.
d.  Minyak dapat berwarna hitamdan cepat encer dimungkinkan ring-ring torak yang sudah lemah/aus/bocor ataupun jumlah/volume minyak lumas dalam sump tank sering kurang dan terlambat menambah jumlahnya.

H.   Pendinginan
1.    Macam-macam pendinginan
a.    Pendinginan udara
Pendinginan dengan udara terdapat pada mesin/motor yang bertekanan rendah, yang silinder mantelnya memakai rusuk-rusuk seperti yang terdapat pada kapal terbang dan sepeda motor karena udara banyak dan mudah didapatnya.
b.    Pendinginan dengan air tawar
Pendinginan untuk silinder-silinder, tutup silinder dan piston (torak) melalui pipa telescope.
c.    Pendinginan dengan air laut
Pendinginan untuk silinder-silinder dan tutup silinder (cylinder kop).
d.    Pendinginan dengan minyak lumas
Ialah pendinginan dengan minyak lumas sambil melumasi piston-piston dan bagian bawah daripada piston.

e.    Pendinginan dengan bahan bakar
Ialah pendinginan dari bahan bakar itu sendiri untuk pendinginan plunyer dan pompa bahan bakar (pengabut).
Perbandingan tiap media pendingin:
a.    Air tawar:              +  Panas jenis tinggi
+  Viskositas rendah
+  Kandungan garam sedikit
-       Mahal
-       Dapat korosi
-       Perlu instalasi khusus
-       Dapat berkontaminasi dengan minyak lumas
b.    Minyak lumas:    +  Tidak perlu instalasi khusus
+  Tidak korosi
+  Tidak terjadi kontaminasi
-       Mahal
-       Sulit didapat
-       Viskositas tinggi
-       Panas jenis rendah
c.    Air laut:                 +  Tidak perlu beli
+  Mudah didapat
+  Panas jenis rendah
-       Mudah korosi
-       Terdapat karat
-       Kontaminasi
-       Perlu instalasi khusus

d.    Udara :                 + Tidak perlu beli
+  Tersedia setiap saat
-       Kurang efektif
-       Perlu peralatan khusus
2.    Bahan pendingin untuk mesin induk MT. CONCERTINA
Di atas kapal MT. CONCERTINA, untuk pelumasan mesin induknya digunakan 3 (tiga) macam pendinginan yang dapat penulis temui, yaitu:
a.    Air laut
Bahan pendingin ini tidak digunakan untuk mendinginkan mesin induk pada MT. CONCERTINA. Bila untuk mendinginkan itu dipakai air laut, maka hal yang membahayakan dari pendinginan itu adalah sulit sekali membuat titik-titik putar tetap rapat dan sekaligus mendapat pelumasan yang cukup. Apabila terjadi kebocoran, maka air laut akan tercampur dengan minyak mesin sehingga akan menimbulkan kerusakan pada ruang engkol.

1)    Kelebihan dari bahan air laut pendingin
a)    Tidak perlu beli dan mudah didapat
b)    Panas jenis rendah
c)    Sistem lebih sederhana, tidak perlu tank ekspansi atau cooler sehingga biaya lebih murah


2)    Kekurangan dari bahan pendingin air laut
a)    Pada suhu lebih dari 500C akan menjadi kerak-kerak garam yang akan mempersempit pipa.
b)    Resiko terhadap proses korosi sangat besar sehingga motor akan lebih cepat rusak.
c)    Resiko berlayar di daerah dingin, maka pengaturan suhu air masuk motor sulit diatur karena suhu air laut terlalu rendah sehingga silinder liner dapat retak karena perbedaan suhu yang tinggi antara di dalam silinder dan di luar silinder liner.
b.    Air Tawar
Bahan pendingin jenis ini digunakan di MT. CONCERTINA untuk mendinginkan mesin induk dan mesin bantu. Bahan pendingin ini mempunyai sedikit sekali sifat yang menyebabkan korosi dan kerak, sehignga sangat tepat digunakan untuk semua mesin induk atau mesin bantu di kapal. Hanya saja harganya terlalu mahal sehingga digunakan siklus tertutup.
1)   Keuntungan dari penggunaan bahan ini
a)    Dengan media air tawar maka resiko terhadap korosi dapat dicegah dengan perawatan air.
b)    Pengaturan suhu masuk dan suhu keluar dari air pendingin lebih mudah diatur lewat cooler.
2)   Kekurangan dari penggunaan bahan ini
a)    Ketergantungan terhadap persediaan air tawar pendingin
b)    Harga air tawar yang mahal
c)    Sistem penataan pipa menjadi lebih mahal, karena adanya cooler, tanki efisiensi ekspansi dan pipa-pipanya
c.    Minyak lumas
Bahan ini digunakan untuk melumasi juga sebagai bahan pendingin karena minyak lumas memiliki sifat-sifat bahan pendingin. Oleh karena itu minyak lumas memiliki sifat-sifat yang penting antara lain: titik beku, titik nyala, kekentalan dan lain-lain.
3.    Perawatan Sistem pendingin
Merawat sistem air pendingin
a.    Tanki ekspansi air pendingin periksa tiap  hari kerja
b.    Sirkulasi air pendingin periksa tiap hari
c.    Pompa pendingin diberi gemuk tiap 50 jam
d.    Remes packing pompa air pendingin diperiksa tiap 250 jam
e.    Overhaul pompa pendingin tiap 200 jam
f.     Cooler air tawar disogok tiap 500 jam

I.      Jenis-jenis Gangguan dan Perbaikan pada Cooler
1.    Untuk tipe dengan pipa-pipa pendingin
a.    Gangguan secara umum
1)   Pipa-pipa air tawar buntu karena tersumbat kotoran
2)   Pipa-pipa bocor atau sobek sehingga air laut yang berada di luar pipa akan masuk ke dalam sistem sirkulasi air tawar
3)   Sirkulasi air pendingin tidak lancar karena pompa hisap atau tekan yang dimasukkan kurang

b.    Perbaikannya
1)   Bila pipa-pipa buntu, maka cooler dibuka kemudian pipa-pipa air tawar ditekan dengan rotan/disogok.
2)   Bila pipa-pipa bocor maka pipa yang bocor itu kita isolasi dengan penyumbat yang kedap pada ujung-ujungnya sehingga air laut tidak masuk ke pipa-pipa yang bocor.
3)   Bila sirkulasi tidak lancar karena pompa isap atau tekanannya kurang maka kita harus memperbaiki pompa tersebut sehingga tekanannya sesuai, maka sirkulasi air akan lancar kembali.
2.    Untuk tipe pendingin dengan plat pendingin
a.    Gangguan secara umum
1)   Saat terjadi kebocoran air laut masuk ke dalam sistem sirkulasi air tawar.
2)   Plat-plat pendingin rusak karena karat sehingga menyumbat sistem pendingin.
3)   Packing-packingnya rusak sehingga tidak bocor dan terbuang keluar.
4)   Sirkulasi sistem pendingin tidak lancar karena tekanan pompa kurang.
b.    Perbaikannya
1)   Buka cooler dang anti sealnya dengan yang baru
2)   Plat-plat pendingin bersihkan dari karat-karat yang menempel
3)   Bila packingnya rusak, maka segera kita ganti dengan yang  baru dan ikat dengan kuat



4)   Bila sistem pendingin tidak lancar karena tekanan kurang, maka pompa pendinginnya yang perlu diperhatikan dan diperbaiki.
3.    Suhu air pendingin terlalu tinggi
a.    Gangguan secara umum
1)   Cooler air tawar buntu
2)   Pendingin air laut tidak mencukupi
3)   Saringan air laut kotor
b.    Perbaikannya
1)   Cooler dibersihkan atau disogok
2)   Cek pompa pendingin air laut
3)   Cek saringan bila kotor dibersihkan

J.    Permasalahan
1.    Seringkali perwira/juru minyak ataupun kadet kurang memperhatikan sisem pendukung pengoperasian mesin.
2.    Kurangnya perawatan pada sistem pendinginan pada mesin induk.
3.    Kurangnya kesadaran untuk melakukan pengecekan pada sistem pendingin mesin induk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages